Langsung ke konten utama

Kontribusi Generasi Muda Untuk Kemerdekaan Indonesia ke-77


17 Agustus merupakan salah satu tanggal yang sangat fenomenal bagi NKRI, karena di tanggal tersebut tercetusnya sebuah peristiwa dimana Negara Indonesia menyatakan kemerdekaannya secara independen. Pada saat itu, Indonesia menyatakan kemerdekaannya dengan menggaungkan kalimat-kalimat yang menggetarkan semua masyarakat yang tercantum pada teks proklamasi. Proklamasi kemerdekaan digelorakan sebagai para pahlawan dan semua orang yang berjibaku menentang segala bentuk penjajahan. 

Proklamasi kemerdekaan menjadi titik balik kejatuhan kolonialisme dan kebangkitan bangsa Indonesia. Diiringi dengan pekik semangat, benteng kekuasaan kolonial ratusan tahun akhirnya berhasil dirobohkan. Proklamasi mengubur penindasan bertunasnya biji-biji perdamaian. Bagaimanapun, kaum penjajah telah merusak nilai-nilai kebaikan, mencabik rasa kemanusiaan, memporakporandakan tatanan kehidupan lintas generasi. Proklamasi menjadi penanda kelahiran suatu bangsa yang bermartabat serta menjadi lambang kebesaran, keluhuran, dan kewibawaan bagi NKRI sendiri.

Untuk mencapai titik kemerdekaan tersebut terjadi banyak kejadian-kejadian yang sangat tidak bisa dilupakan. Awal pergerakan kemerdekaan secara nasionalis dimulai semenjak berdirinya organisasi kepemudaan di seluruh penjuru daerah di Indonesia dan saat Kongres Pemuda diselenggarakan. Berdirinya Boedi Oetomo 1908 tak mungkin menafikan andil para pemuda yang menerapkan ide perjuangan melalui organisasi. Peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 menunjukkan, sejarah negeri ini mustahil terlepas dari peran pemuda. Kemerdekaan Indonesia pada 1945 bisa digapai antara lain aksi kaum muda dari perkumnpulan Menteng 31 yang memaksa Soekarno Hatta segera melaksanakan proklamasi. 

Sedang kelahiran Era Refor  masi 1998 memperoleh jalan lampang dari gelombang aksi mahasiswa. Pemuda menginisiasi kelengseran Soeharto dan kejatuhan kekuasaan Orde Baru yang militeristik-sentralistik. Begitu sentralnya posisi pemuda dalam suatu negara, tak ayal Soekarno pernah berkata, "Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia." Kata-kata ini menyatakan bahwa peran generasi muda bagi setiap bangsa adalah vital, dan setiap orang yang termasuk ke dalam golongan tersebut harus menyadari akan besarnya peranan generasi muda terhadap bangsa ini.

Lagu kebangsaan Indonesia juga diciptakan dan dinyanyikan untuk pertama kalinya pada saat Kongres Pemuda yang kedua. Lagu ‘Indonesia Raya’ karya W. R. Supratman dinyanyikan setelah para pemuda mengucapkan Sumpah Pemuda. Generasi muda merupakan salah satu pilar yang menopang bangsa ini, karena generasi mudalah yang akan memimpin Bangsa Indonesia. Setiap karya yang dihasilkan oleh para generasi muda merupakan tolak ukur bagi kemajuan bangsa. 

Oleh karena itu, generasi milenial saat ini hendaknya berkontribusi terhadap bangsa dengan membuat sebuah karya yang positif, entah dalam bentuk apapun itu. Banyak hal yang bisa dijadikan sarana bagi generasi saat ini untuk membuat sebuah karya. Apalagi dengan seiring berkembangnya teknologi saat ini, generasi milenial semakin dipermudah untuk membuat sebuah karya yang menarik. Banyaknya potensi yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia itu sendiri bahkan telah diakui oleh beberapa kalangan di kancah internasional. Hanya saja, berbagai karya tersebut kurang mendapat apresiasi di negeri sendiri. Kurangnya apresiasi yang diberikan oleh masyarakat Indonesia menyebabkan generasi milenial hanya akan terjebak di dalam zona nyaman mereka dan tidak mau berpikir kreatif dalam membuat sebuah karya.



Kurangnya apresiasi dari masyarakat sekitar juga menyebabkan banyak generasi muda yang merasa insecure atau tidak percaya diri dalam membuat sebuah karya. Padahal generasi milenial di Indonesia bisa menjadi pusat perhatian dengan berbagai karyanya yang tergolong gemilang. Contohnya dalam bidang kreatifitas (desain grafis), banyak para pemuda Indonesia yang karyanya sangat bagus dan bisa bersaing di kancah internasional namun masyarakat Indonesia sendiri tidak bisa menghargai dan mengapresiasi atas apa yang dilakukan para pemuda di bidang kreatif. 

Tak lupa dengan kemajuan zaman yang serba modern dan sangat pesat perkembangannya ini bisa menjadi Boomerang bagi para pemuda millenial, banyak para pemuda yang belum tau tentang siapa para pahlawan yang ikut andil dalam kemerdekaan Indonesia, hal ini bisa menjadikan pemicu kurangnya rasa nasionalis terhadap NKRI, malah generasi millenial lebih suka dan condong mengikuti selera dan budaya dari luar Indonesia. Sangat disayangkan banyak para pemuda yang masih belum sadar atas efek negatif dari modernisasi ini. Oleh karena itu, kemerdekaan bangsa Indonesia diharapkan menjadi pintu gerbang dan motivasi  bagi generasi muda untuk tetap terus berkarya. Layaknya para pemuda di masa pergerakan yang terus-menerus memberikan ide bagi kemerdekaan bangsa ini, generasi milenial juga memiliki andil untuk memberikan sumbangsih bagi negara ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalender Kegiatan IQMA

 PERISTIWA PENTING DI BULAN DZULQA’DAH                  Beragam peristiwa dan kejadian di bulan Dzulqa’dah sangat penting untuk diketahui umat Islam sebagai refleksi agar bisa berbuat lebih baik, dan tentunya bisa mengetahui sejarah dalam Islam. Dengan mengetahuinya, semangat ibadah dan melakukan kebaikan akan terus bertambah. Berikut peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulqa’dah:           Pertama, Perang Bani Quraizhah Syekh Shafifurrahman al-Mubarakfuri dalam salah satu kitab sirah-nya mengatakan, bahwa sehari setelah kepulangan Rasulullah di Madinah, tepat pada waktu Zuhur datang malaikat Jibril untuk menemuinya. Kemudian dia berkata, “Sudahkah engkau meletakkan senjatamu? Demi Allah, kami (para malaikat) belum meletakkan senjata. Berangkatlah engkau sekarang bersama sahabat-sahabatmu menuju Bani Quraizhah, saya (Jibril) akan berjalan di depanmu untuk menggoncangkan benteng-benteng mereka dan menebarkan kekuatan di dada mereka.” Mendengar apa yang disampaikan malaikat Jibril

GELAR JAM’IYYATUL KUBRO, DALAM RANGKA PERINGATAN DIES MAULIDIYAH IQMA KE-34 TAHUN

  Surabaya, Jumat (3/3) Ikatan Qori’Qoriah Mahasiswa (IQMA) UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar Jam’iyyatul Kubro dalam rangka Dies Maulidiyah IQMA ke-34, yang diselenggarakan di Masjid Raya Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 3 Maret 2023 (11 Sya’ban). Acara ini berlangsung dari pagi hingga malam hari m eliputi :   k hotmil q ur’an, p embukaan r utinitas dan b imsus, j am’iyyatul k ubro, pembacaan sholawat, serta acara inti p emotongan tu mpeng oleh Riad Ahmad Sahul , k etua u mum IQMA 2023 Jam’iyyatul Kubro ini dihadiri sekitar lebih dari 100 jamaah baik dari anggota , alumni, dewan pembinaan IQMA, bahkan jamaah umum . Antusias jamaah sangat tingii , mengingat Jam’iyyatul Kubro ini pertama kali diadakan setelah tahun-tahun sebelumnya terhalang pandemi. Bagi jamaah yang tidak bisa hadir mereka dapat menyaksikan langsung melalui live streaming di Instagra m IQMA dan juga Youtube Gencar Record . Dies Maulidiyah kali ini bertema “Menebar Benih Cinta kepada Al-Qur’an