Assalamualaikum
Sahabat IQMA..
Tahukah kalian
keistimewaan bulan Muharram??
Jadi, sebelum Khalifah Umar Bin Khattab menentukan momentum hijrahnya
Rasulullah saw. ke Madinah sebagai titik penentu perhitungan hijriyah, bulan Muharram
disebut dengan bulan Shafar Awal, karena posisinya yang terletak sebelum bulan
shafar. Nama Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang
diharamkan. Yaitu bulan yang didalamnya orang-orang Arab diharamkan dilarang
(diharamkan) melakukan peperangan. Begitulah kebiasaan mereka tempo dulu
mengkhususkan bulan-bulan peperangan dan bulan-bulan gencatan senjata. Dalam
kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat keterangan berikut:
أَنَّ الْمُحَرَّمَ سُمِّيَ بِذَلِكَ لِكَوْنِهِ شَهْرًا مُحَرَّمًا،
وَعِنْدِي أَنَّهُ سُمِّيَ بِذَلِكَ تَأْكِيدًا لِتَحْرِيمِهِ؛ لِأَنَّ الْعَرَبَ
كَانَتْ تَتَقَلَّبُ بِهِ، فَتُحِلُّهُ عَامًا وَتُحَرِّمُهُ عَامًا
“Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan
dan kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang
sangat amat sekali dikarenakan orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan
yang mulia (haram), tahun berikutnya menyebut bulan biasa (halal)."
Hari sepuluh Muharram atau hari Asyura merupakan hari bersejarah. Menurut
beberapa riwayat disebutkan, banyak peristiwa penting terjadi di hari itu pada
masa yang lalu, di antaranya disebutkan sebagai berikut: (1) Nabi Adam
'alaihissalam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut
diterima oleh-Nya. (2) Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan
selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan. (3)
Selamatnya Nabi Ibrahim 'alaihissalam dari siksa Namrud, berupa api yang
membakar. (4) Nabi Yusuf 'alaihissalam dibebaskan dari penjara Mesir karena
terkena fitnah. (5) Nabi Yunus 'alaihissalam selamat, keluar dari perut ikan
hiu. (6) Nabi Ayyub 'alaihissalam disembuhkan Allah dari penyakitnya yang
menjijikkan. (7) Nabi Musa 'alaihissalam dan umatnya kaum Bani Israil selamat
dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Beliau dan umatnya yang berjumlah
sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke
tanah leluhur mereka. Banyak lagi peristiwa lain yang terjadi pada hari sepuluh
Muharram itu, yang menunjukkan sebagai hari yang bersejarah, yang penuh
kenangan dan pelajaran yang berharga.
Dari uraian di atas nyatalah bagi kita, bahwa hari Asyura merupakan hari
bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa. Kita hendaknya menyambut hari itu
dengan banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu. Kita
menyambutnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, agar senantiasa berada dalam
bimbingannya, yaitu dengan jalan:
Pertama, mengerjakan puasa sunnah pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram.
Keutamaan puasa pada hari ini diantaranya disebutkan dalam hadits Nabi:
سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ
الْمَاضِيَةَ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari
Asyura, beliau menjawab: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang
lalu." (HR.Muslim, No: 1977).
Kedua,
mengerjakan puasa Tasu’a atau puasa sunnah hari kesembilan di bulan Muharram.
Mengenai puasa ini Ibnu Abbas meriwayatkan:
“Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para
sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bahwa hari
Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda :
“Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan”. kata
Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah s.a.w. wafat”.
(H.R. Muslim, No: 1916, Abu Daud, No: 2089). Dengan demikian, kita
melakukan puasa Asyura dengan menambah satu hari sebelumnya yaitu hari Tasu’a,
atau tanggal 9 di bulan Muharram. Kita disunnahkan berpuasa selama 2 hari,
yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram.
Ketiga,
memperbanyak sedekah. Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar
memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah,
membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin
dan mereka yang membutuhkan. Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak
memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap
keridhaan Allah.
Sumber:
https://nu.or.id/ubudiyah/makna-dan-nama-muharram-UFVrK
Komentar
Posting Komentar