Rekontruksi Jiwa Kepemimpinan dalam Mewujudkan Insan Qur'ani di Era Pandemi
Minggu, 21 Februari 2021, Ikatan
Qori’-Qori’ah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya memilki agenda tahunan, yaitu
Latihan Dasar Kepemimpinan yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Acara
ini diselenggarakan guna mengenalkan kepada pengurus baru terkait nilai-nilai kepengurusan yang ada
di iqma dan juga melatih pengurus baru dalam
mersepon berbagai macam problematika yang ada di masing-masing bidang hingga departemen.
Acara yang berlangsung satu hari ini
diselenggarakan di Yayasan Al-uswah, Sidoarjo yang dihadiri tidak kurang dari 70
partisipan.
Acara
ini terbagi menjadi dua sesi, sesi yang pertama adalah penyampaian materi yang
pada tahun ini menghadirkan tiga pemateri yang juga merupakan alumni iqma
mereka adalah, Ust. Sueb Efendi, Usth. Limmatus Saudah, M.Hum yang sekarang
menjabat sebagai ketua prodi ilmu al-Qur’an dan tafsir di Institut KH. Abdul
Halim, Pacet-Mojokerto dan Ust. Ibnu Hajar Anshory, M.Th.I yang sekarang menjadi
Dosen di Institut Agama Islam Negeri Kediri.
Pada
kesempatan tersebut ust Sueb Efendi menyampaiakan bahwa seorang pemimpin harus
mengerti sedikit-sedikit bidang lain bahkan
mampu menguasai hingga menghasilkan pemikiran yang baru.Kegiatan IQMA
mengajarkan toleransi ketika berbaur dengan orang-orang yang berbeda keyakinan
terutama memasuki gereja dan membangun persaudaraan meski ada perbedaan dari
pemikiran akan tetapi memiliki tujuan sama. Tidak jauh berbeda dengan ust.
Sueb, usth. Limmatus Saudah menyampaikan bahwa pemimpin itu harus mengayomi
semua elemen dan untuk semua golongan, dalam artian tidak boleh memberikan
keistimewaan terhadap golongan tertentu saja dan harus menjadi pengayom bagi
semua pihak. Selain dari itu beliau juga menyampaikan terkait pemimpin yang
tidak lain adalah pembantu yang harus mampu melayani masyarakat serta
berkontribusi dalam memecahkan permasalahannya. Sedangkan pemateri terakhir yakni, ust. Ibnu Hajar menyampaikan bahwa
dalam suatu kepengurusan diperlukan adanya koherensi, karena setiap dari kita
memiliki kepribadian masing-masing yang memiliki tujuan yang sama hingga
menjadi terbentuknya organisasi maka
dari itu setiap dari pengurus yang agar dapat beradaptasi dengan memahami
antara realitas dan idealitas sehingga menjadi inovasi dalam memaparkan
pemikiran.
Kemudian
sesi yang kedua adalah sesi transformasi nilai-nilai kepengurusan yang ada di
Iqma, dengan mendatangkan demisioner-demisioner pengurus untuk menjelaskan
gambaran dari masing-masing bidang hingga departemen, evaluasi dari
kepengurusan tahun lalu dan juga memberikan pertimbangan terhadap acara dan
agenda yang ingin diselenggarakan oleh pengurus baru. Setelah sesi kedua ini
selesai seluruh pengurus melakukan sesi perfotan dari tiap bidang hingga
departemen. Acara yang berlangsung satu
hari ini alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan bisa
memberikan wawasan bagi pengurus baru dalam
menjalankan kewajibannya sebagai pengurus Iqma periode 2021/2022.
Komentar
Posting Komentar